14 Februari 2024
Mahasiswa Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Ponorogo ikut mengawal perhelatan akbar demokrasi di Indonesia dengan melakukan pemantauan pemilu di wilayah pemilihan Kabupaten Ponorogo. Beberapa tempat yang menjadi objek pemantauan diantaranya adalah TPS di Desa Bringin. Menurut Ardinta Hidayatul Umam, pelaksanaan pemungutan suara secara umum berjalan dengan lancar, terlebih adanya adanya sidak dari Sekertaris KPU Ponorogo bapak Zainal Arifin ketika penghitungan surat suara di TPS 01, 03 dan 06 di desa Bringin.
Namun demikian, ada beberapa catatan untuk perbaikan dan peningkatan layanan pemilu selanjutnya, yaitu berkaitan dengan TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ramah difabilitas, dari 7 TPS hanya ada 2 TPS yang ramah akan penyandang di fabilitas. Beberapa TPS Terlalu tinggi meja kotak suara serta akses halaman lokasi TPS yang sulit di lalui untuk penyandang difabilitas. Namun hal tersebut tidak berpengaruh terlalu signifikan akan pemungutan suara yang di lakukan di masing” TPS. Selain itu, kurang luasnya bilik suara menjadikan kesulitanya pemilih dalam menyalurkan hak pilih nya dikarenakan lebarnya surat suara.
Sementara itu, Azhar Alfian Rosyadi melaporkan bahwa pelaksanaan pemungutan TPS 2 Desa Gegeran Kecamatan Sukorejo terlaksana dengan baik meskipun terdapat antrian para pemilih. Hal senada disampaikan oleh Desy Puspita Sary, Mahasiswi HTN angkatan 2021 dan Mochamad Afrizal Tri Fernanda di TPS 03 Desa Plancungan Slahung. Fidriana Dwi Puspitasari yang melakukan pemantauan di TPS 002 Tajug Siman juga menyampaikan berita yang sama. Beberapa penduduk yang golput dan kendala yang ada tidak mengurangi berjalannya proses pemilu yang aman, tertib dan terkendali.
Laporan senada disampaikan oleh Febi Aulia Sari yang melakukan pemantauan di TPS 003, Desa Serangan, Sukorejo, Asyiasyifa Nikmaratu, pemantau di TPS 04 Desa Suru danMaya Indah Purnama Putri juga melaporkan bahwa di TPS 03 Desa bareng berjalan dengan lancar, aman, terbuka, dan penuh dengan transparansi. Bagi penderita disabilitas, lansia atau orang yang sakit akan disediakan pendamping pemilih yang mendapat surat izin dari pihak terkait. Untuk lokasi TPS 03 sendiri tidak terdapat pemilih dengan penderita disabilitas, namun ada beberapa lansia yang didampingi oleh pendamping pemilih. Menurutnya, terdapat keunikan yang menarik antusias masyarakat yaitu spot foto selfie dan berupa papan kecil bertuliskan bahasa Jawa yaitu “ayo nyoblos, TPS 03 nyeni bolooo!, โpemilu sarana integrasi bangsa, golput rugi boloo, jomblo tetap nyoblos, sudah nyoblos” tentu hal ini menambah semangat antusias masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, sehingga TPS sudah mulai penuh pukul 07.30 WIB.
Sementara itu, salah satu Elza Masfiatul A. Menyampaikan bahwa dirinya kesulitan untuk mendapatkan informasi dan melakukan pemantauan terhadap proses pemungutan suara, di TPS 03 Srikaton Pudak. Elza dirinya hanya diperbolehkan untuk memantau dari luar saja, sehingga tidak bisa mendokumentasikan proses pemilu dengan baik.
Link Video: